BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Menulis
paragraf persuasi termasuk kegiatan mengarang. Hasil dari kegiatan mengarang adalah
berupa karangan. Karangan merupakan bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran
dan perasaan menulis atau pengarang dalam kesatuan yang utuh.
Untuk
menulis sesuatu hal yang menarik kita perlu berfikir. Sebuah paragraf yang
menarik,pertama kita harus apa itu paragraf. Paragraf merupakan sekelompok kalimat
yang mengandung beberapa informasi yang relevan tentang suatu ide. Paragraf
yang baik biasanya terpusat pada satu topik kalimat. Ketika kita mempunyai
petunjuk untuk mulai menulis, kita dapat menyelesaikan paragraf tersebut dengan
sukses. Sebuah kalimat topik akan membantu kita untuk memilih informasi yang
relevan.
Pada
dasarnya paragraf terdiri dari 3 bagian, yaitu perkenalan, isi dan kesimpulan.
Pada bagian perkenalan, sebuah paragraf akan secara langsung memaparkan sesuatu
yang menjadi tema atau topik paragraf tersebut. Dalam bagian ini masalah belum
sepenuhnya dipaparkan. Biasanya hanya secara global saja sebuah masalah itu
diperkenalkan. Kemudian pada bagian isi, tema paragraf tersebut mulai
memunculkan masalah utamanya, yang tadinya global kemudian mulai mengerucut.
Ide pokoknya mulai menampakkan klimaksnya. Dan yang terakhir merupakan bagian
kesimpulan. Bagian berisi suatu pemecahan dari masalah yang telah dipaparkan
pada bagian isi tadi. Di bagian ini pula diberikan suatu kesimpulan tentang
paparan yang sudah tertulis diatas.
1.2
tujuan
Bertujuan memengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu atau karangan yang
besifat mengajak. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik
berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan
penulis dalam karangannya. . Hal yang terpenting dari
paragraf persuasi ini adalah mengajak seseorang untuk berbuat sesuatu. Dalam
hal ini pasti hal yang bersifat positif.
BAB II
Landasan Teori
2.1 Definisi Persuasi
v Pengertian (menurut Gorys Keraf)
Paragraf Persuasi adalah suatu seni
verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang
dikehendaki oleh pembicara (bentuk lisan, misalnya pidato) atau oleh penulis
(bentuk tulisan, cetakan,elektronik) pada waktu ini atau pada waktu yang akan
datang.
1. Syarat-syarat
a. Watak dan
kredibilitas pembicara harus percaya diri dan mampu meyakinkan pendapatnya itu
kepada orang lain.
b. Kemampuan
pembicara mengendalikan emosi. Hal ini akan mendukung keputusan yang
diambilnya.
c.
Diperlukan bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung kebenarannya.
2. Ciri-ciri persuasi
a. Harus
menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.
b. Bertolak
atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
c. Harus
menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara. pembicara/penulis dan yang
diajak berbicara/pembaca.
d. Harus
menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.
e. Harus ada
fakta dan data secukupnya.
3. Yang tergolong kedalam persuasi
a. Bentuk
pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan, dan penjual jamu ditempat-tempat
terbuka.
b. Bentuk
tulisan berupa iklan dan selebaran.
c. Bentuk
elektronik, misalnya iklan di televisi, bioskop, dan internet
Contoh
persuasi :
Sehat Karna
Air Putih
Buah hati kami, Ananda Dany Rifky
Firdaus (2,5 tahun), bisa dipanggil rifky. Ia lahir melalui proses cesar. Sejak
usia dua minggu, ia sering sakit-sakitan. Bilirubinnya tinggi, mencapai 24,0,
sehingga harus dirawat inap dirumah sakit. Untuk mengisi kekurangan cairan
tubuhnya, selama diopname itu, ia mesti minum susu formula.” Saya sendiri hanya
mampu memberi ASI sampai usianya 5 bulan. Setelah satu minggu dirumah sakit dan
satu bulan berobat jalan, bilirubinnya normal kembali hingga 0,1,” kata ibunya.
Di usia 9 bulan ia sakit lagi.
Dokter mendiaknosis ia terkena infeksi saluran kencing. Berulang-ulang ia harus
menjalani tes urin. Untunglah dua bulan kemudian hasil tes itu negatif , yang
berarti kondisinya membaik.
Ketika
usia enam belas bulan ia kembali terkena infeksi saluran kencing, setiap kali
hasil tes urin positif, ia harus minum obat antibiotika, hingga lima kali tes
urin. Pada tes ke-6, syukurlah hasilnya sudah negatif. Saat tiga bulan kemudian
ia dites ulang hasilnya benar-benar negatif.
Selain
itu, Rifky juga pernah diopname selama satu minggu,karena pneumonia. Panas
badannya meninggkat dan daya tahan tubuhnya pun melemah. Menurut dokter ia
kemungkinan tertular virus itu deirumah sakit.
“Jangan
pernah membawa anak kerumah sakit, kecuali dalam keadaan sakit, karena disana
terdapat berjuta-juta virus dan kuman,” begitu pesan dokter. Pesan itu selalu
saya ingat, tapi tentu sulit menghindari Rifky dari rumah sakit karena ia juga
bolak-balik sakit.
Walaupun sering sakit, tubuh Rifky
tetap gemuk dan perkembangannya normal.”Kami tentu tak ingin ia terus-menerus
berurusan dengan obat, apalagi antibiotika. Karena itu kami berusaha keras
menjaga kesehatannya, salah satunya dengan memberinya banyak minuman air putih
dalam kemasan,” kata ibunya. “Sudah hampir satu tahun ia terbiasa minum air
putih. Sekali minum ia bisa menghabiskan sebotol air berukuran 600 mililiter.
Kalau malam-malam ia terbangun dari tidur, yang dimintai juga air putih. Sejak
doyan minum air putih, ia jarang sekali sakit. Mungkin air itu telah mencuci
racun tubuhnya. Ia sekarang makin aktif dan suka berenang. Kami berharap ia
selalu tumbuh sehat,” kata ibunya lagi.
( Widya Shinta W.S,31 tahun, ibu rumah tangga, ibu satu anak , tinggal di
Tangkerang )
v Pengertian (menurut Hendy Bayu)
Paragraf Persuasi adalah paragraf yang berisi imbauan atau ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu seperti yang diharapkan oleh penulisnya. Hal yang terpenting dari paragraf persuasi ini adalah mengajak seseorang untuk berbuat sesuatu. Dalam hal ini pasti hal yang bersifat positif.
1. Ciri-ciri paragraf persuasi
Ada beberapa ciri paragraf persuasi, untuk membedakan dengan paragraf yang lainnya, yakni:
- Berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah
- Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya
- Dapat menciptakan penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca
- Persuasi memerlukan data dan fakta
2. Pendekatan paragraf persuasi
Pendekatan yang dipakai dalam
persuasi hanya satu, yakni pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan
merangsang emosi. Nah, jika emosi pembaca bisa digapai maka dengan mudah kita
bisa "mengajak" orang tersebut.
3. Langkah-langkah menulis paragraf
persuasi
Berikut ini langkah-langkah yang dapat
ditempuh bila Anda akan menulis paragraf persuasif.
- Menentukan topik dan tujuan dalam paragraf persuasif
- Membuat kerangka karangan paragraf persuasif
- Mengumpulkan bahan untuk paragraf persuasif
- Menarik Kesimpulan dari paragraf persuasif
- Membuat penutup paragraf persuasif
- Menentukan topik dan tujuan dalam paragraf persuasif
- Membuat kerangka karangan paragraf persuasif
- Mengumpulkan bahan untuk paragraf persuasif
- Menarik Kesimpulan dari paragraf persuasif
- Membuat penutup paragraf persuasif
v Pengertian (menurut Pribadi)
Dari dua pengertian persuasi yang telah di kemukakan oleh (Gorys
Keraf) dan (Hendy Bayu) saya dapat
mengambi persamaan atau kesimpulan bahwa pararaf persuasi ini bertujuan memengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu atau karangan yang
besifat mengajak. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik
berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan
penulis dalam karangannya.
Langkah menyusun persuasi:
1.
Menentukan topik/tema
2.
Merumuskan tujuan
3.
Mengumpulkan data dari
berbagai sumber
4.
Menyusun kerangka
karangan
5.
Mengembangkan kerangka
karangan menjadi karangan persuasi
Beberapa teknik
penulisan paragraf atau karangan persuasi, di antaranya :
Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah proses penggunaan akal
untuk memberikan dasar pembenaran terhadap suatu persoalan, pembenaran ini
berfungsi untuk jalan agar keinginan, sikap, keputusan, atau tindakan yang
telah di tentukan dapat di benarkan.
Sugesti
Sugesti adalah adalah suatu usaha
membujuk atau mempengaruhi orang lain untk menerima pendiran tertentu, dalam
kehidupan sehari hari, sugesti itu biasanya dilakukan dengan rangkaian
kata-kata yang menarik dan meyakinkan.
2.2 macam-macam persuasi
Dalam uraian
dibawah ini disajikan macam-macam persuasi ditinjau dari medan pemakaiannya.
Dari segi ini, karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi politik
Sesuai
dengan namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang
yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan
kenegaraan sering menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan
negaranya. Kita akan bisa memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila
kutipan berikut ini kita kaji dengan teliti. Naskah persuasi politik berikut
ini berkombinasi dengan eksposisi.
2. Persuasi pendidikan
Persuasi
pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan
dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya,
bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat
berlajar, senang membaca dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator
pendidikan bisa
3. Persuasi advertensi
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama
dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu.
Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal,
senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa yang ditawarkan.
Karena itu,advertensi diberi predikat jalur komunikasi antara pabrik dan
penyalur, pemilik barang dan publik sebagai konsumen. Iklan itu beraneka ragam,
ada yang sangat pendek, ada pula yang panjang.
Persuasi
iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil merangsang konsumen
membeli barang yang ditawarkan. Sebaliknya, persuasi iklan itu tergolong
sebagai persuasi yang kurang baik apabila tidak berhasil merangsang konsumen
untuk membeli barang yang diiklankan.
4. Persuasi propaganda
Objek yang disampaikan dalam
persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan persuasi tidak hanya
berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi
diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.
Persuasi propaganda sering dipakai
dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajaka.
Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau pendengar menuruti isi
ajakan kampanye tersebut. Pembuatan informasi tentang seseorang yang mengidap
penyakit jantung yang disertai dengan ajakan pengumpulan dana untuk
pengobatannya, atau selebaran yang berisi informasi tentang situasi tertentu
yang disertai ajakan berbuat sesuatu adalah contoh persuasi propaganda.
Perhatikan kutipan karangan persuasi propaganda dibawah ini.
BAB III
Paragraf persuai
3.1 Contoh Persuasi Politik
BILA SI MPR
HANYA BAGI-BAGI KEKUASAAN RENDRA DAN EEP SERUKAN PEMBANGKANGAN
[Setiap orang
indonesia yang sadar hak-haknya haruslah siap melakukan gerakan pembanggkangan
warga negara. Itu perlu, terutama bila agenda nasional berupa Sidang Istimewa
(SI) MPR mendatang ini akhirnya hanya merupakan forum konstitusional bagi para
elit politik untuk berbagi kesuasaan antar mereka hingga melupakan kepentingan
umum masyarakat.
Dramawan
W.S. Rendra bersama pengamat politik Eep Saefullah Fatah disertai sejumlah
praktisi ekonomi dan seniman dengan lantang menyerukan itu dalam sebuah
konfrensi pers di Kantor Dewan Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta,
Kamis(19/7) siang.
Seruan
agar masyarakat melakukan pembanggkangan warga negara ini, kata Eep dan Rendra,
diungkap sebagai wujud keprihatinan mereka sebagai warga negara atas terjadinya
arus utama politik dan ekonomi yang terus menerus menempatkan rakyat sebagai
korbannya.
Pembangkangan warga negara
diperlukan, demikian argumen Eep terutama bila proses transisi ke arah
demokrasi sudah menjadi makin elitis dan mengarah pada pembajakan demokrasi
oleh kekuatan maupun pikiran yang berpihak pada otoritarianisme.
Menurut
Eep, hal inilah yang kini membayangi proses transisi yang tengah bergulir di
negara ini, terutama jika menyaksikan si MPR yang kini telah dipersiapkan tak
lebih sebagai arena pertaruhan politik kanak-kanak. Perhelatan mahal ini dibuat
demi upaya bisa melakukan pergantian kekuaasan. “Sementara agenda mendasar yang
perlu dikerjakan bisa membuat rakyat bisa keluar dari krisis ekonomi yang
mencekik dan krisis politik yang memuakkan, justru diabaikan”, jelas Eep.
Lebih
menyedihkan lagi,tambahnya,ketika arus politik dan ekonomi yang telah
menempatkan rakyat sebagai korbannya ini seolah-olah hanya dilawan oleh
pembangkangan militer dan polisi. Citra yang terbangun oleh pemberitaan pers
bahkan telah menempatkan parlemen-parlemen seolah-olah sebagai pahlawan yang
ingin melawan arus itu.”Padahal, sesungguhnya jutru DPR-lah yang telah ikut
mengalirkannya,” ujar mahasiswa Ohaio State University,AS ini.
W.S
Rendra menambahkan, gerakan ini jauh dari sikap anarkis. Gerakan ini ibarat
sebuah obat mujarap yang mampu mengobati kelesuan jiwa agar mampu merebut masa
depan yang baik. Karena itu, ia berpendapat perlu dibangun konsolidasi antar
sesama warga negara dan aturan-aturan main yang demokratis. “Dari perspektif
kebudayaan, situasi sekarang ini menjadi tidak menentu akibat tidak adanya
aturan-aturan yang benar. Apalagi rakyat sering dianggap sebagai massa bukan
lagi insan manusia yang juga warga negara”, jelas tokoh pendiri Bengkel Teater
ini berapi-api.
Penggiat seni, Edi Haryono, yang membaca
naskah “Seruan bagi Gerakan Pembangkitan Warga Negara”, menyebutkan, proses
sosial, ekonomi, dan politik sekarang ini berjalan ditengah ketiadaan aturan
main bernegara yang demokratis telah membiarkan tatanan hidup bernegara
dikelola dipolitika dan ekonomi telah membiarkan tatanan hidup bernegara
dikelola di atas aturan main yang compang-camping, tidak utuh dan belum
demokratis.
(Kompas,26 Juli 2001)
3.2.
Contoh Persuasi Pendidikan
KERAPIAN BERBAHASA BERKOLERASI
DENGAN KECERMATAN PENALARAN
Keterampilan berbahasa perlu diposisikan berbanding
sejajar dengan kerapian berbahasa. Artinya, kepiawaian berbahasa seseorang
harus didukung bahkan ditentukan oleh kerapian atau keapikan bahasa yang digunakannya.
“Mengenai hal ini ada pandangan yang
menyebutkan bahwa kerapian berbahasa sangat berkorelasi dengan kecermatan
penalaran,” kata Dr. Hasan Alwi, mantan kepala pusat bahasa, di sela-sela
seminar nasional XI Bahasa dan Sastra indonesia, di Denpasar (Bali) yang
berlangsung 10-12 juli 2001.
Menurut Hasan Alwi, pemakaian bahasa
yang rapi dan dilandasi oleh penalaran yang cermat merupakan syarat mutlak
dalam keterampilan berbahasa. Dua hal ini sekaligus akan sangat membantu
kemudahan dan kelancaran dalam berkomunikasi. Akan tetapi, kenyataan
menunjukkan perpaduan ideal itu masih jauh dari harapan. Hal ini terlihat dari
penggunaan bahasa indonesia-baik tulis maupun lisan- dikalangan masyarakat
indonesia yang masih terkesan sembrono, serta mengabaikan prinsip-prinsip dasar
bahasa indonesia yang baik dan benar. “Jika ditinjau dari segi kerapian bahasa
dan kecermatan bernalar, mutu pemakaian bahasa indonesia yang dihasilkan itu
sering sekali membuat para pakar dan pengamat bahasa berkecil hati”. Kata Hasan
Alwi.
(Kompas, 10 Juli 2001)
3.3
Contoh Persuasi Advertensi / Iklan
Arnold Palmer dewasa ini menggebrak
dunia usaha dengan kehebatan yang sama dalam permainan golf. Ia penuh
keyakinan, gigih dan berani dalam mengambil resiko. Namun dengan perhitungan
yang matang.
Palmer melibatkan diri dalam belasan
kegiatan usaha di seluruh dunia, yang membuatnya seringkali terbang untuk
berbagai pertemuan dan mengemudikan sendiri pesawat jet pribadinya.
Satu dari kegiatan-kegiatan yang
paling penting adalah merancang desain dan lanskap padang-padang golf. The Chun
Shan yang menjadi padang golf baru pertama di cina sejak tahun 1930-an adalah
salah satu contoh yang luar biasa. Di samping itu, nama Arnold Palmer pada
pakaian golf, golf clubs, jasa carter angkutan udara, pembangunan
real estate, dan banyak lagi.
Di balik senyum yang telah menjadi
tokoh televisi. Palmer merupakan seorang pengusaha sukses yang selalu
memberikan perhatian sampai ke detail.
Palmer tetap merupakan nama yang
diperhitungkan di padang golf yang mampu mempesona penonton maupun pemain
handal yang dihadapinya.
Menjaga ketetapan waktu jelas
merupakan tugas yang amat penting. Ia mempercayakan pada jam tangan emas Rolex
Oyster Day-date.”Bagi saya golf sudah merupakan bagian dari jiwa. Perasaan yang
sama kuatnya juga saya alami dengan Rolex, Rolex menjalankan tugasnya dengan
sempurna!”
Suatu pujian
yang berharga dari orang yang sangat menghargai ketepatan waktu. (Intisari)
3.4 Persuasi Propaganda
Perilaku
menyampah
Di kota-kota besar, setiap orang
mencari kemudahan dalam hidup. Kebiasaan makan, misalnya, di kota besar,
restoran fast food cenderung menggunakan kemasan yang terbuat dari
plastik atau stirofoam yang sekali pakai langsung buang. Kemasan kue
dahulu menggunakan daun pisang yang bisa membusuk, sekarang cenderung
menggunakan plastik. Semua itu kebiasaan impor yang bukan budaya indonesia.
Budaya indonesia menggunakan kemasan daun pisang atau daun jati.
Sebenarnya
volume sampah bisa dikurangi drastis bukan hanya dengan menangani sampah
plastik dengan sebaik-baikna atau dengan daur ulang tetapi bagaimana
menghindari seminim mungkin perilaku menyampah. Hanya kekuatan konsumen yang
bisa menekan produsen mengurangi bahan-bahan yang makin menambah volume sampah.
Semaksimal
mungkin semua orang harus mengurangi penggunaan kemasan-kemasan yang kemudian
akan menjadi sampah yang tidak bisa hancur. Misalnya, menghindari membeli
makanan dan minuman yang menggunakan kemasan plastik, stirofoam, atau
kalaupun terpaksa membeli,ambil saja makanannya, kemasannya dikembalikan lagi
kepada penjualnya. Rasanya tidak menggunakan kemasan plastik tidak akan
mengurangi kenyamanan hidup ini.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Persuasi merupakan Karangan
yang berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti
yang meyakinkan sehingga pembaca membenarkannya dan bersedia melaksanakan
ajakan hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat banyak.
Karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi
politik
2. Persuasi
pendidikan
3. Persuasi
advertensi
4. Persuasi
propaganda
Yang semuanya sudah mempunyai contohnya masing-masing
yang telah dibahas pada bab sebelumnya.
4.2 Saran
Agar lebih mudah membuat paragraf persuasi,
anda dapat memanfaatkan kalimat-kalimat yang mengunakan kata penghubung kata
penghubung antarklausa, yaitu karena, jika, kalau, seperti, dan lain-lain.
Daftar Pustaka
Aveling,Harry.2002.Rumah Sastra Indonesia.Magelang:Indonesiatera.
Finoza, Lamudin.2006.komposisi bahasa indonesia.jakarta:Diksi Insan
Mulia.
Sahid Warsanto, Ichsan.Dkk.2004.Kaji Latih Bahasa Dan Sastra Indonesia.Jakarta:Bumi
aksara
Tarigan, Djago. 1987. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar